Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, membuat kalangan remaja dalam hal pengambilan keputusan cenderung realistis. Misalnya, pengambilan keputusan tentang masa depan, seperti memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja, memutuskan menikah dini atau mengejar karir, dan keputusan lainnya. Hal tersebut merupakan salah satu dinamika perkembangan remaja.
Remaja mengalami perubahan dan perkembangan, baik dalam segi fisiologis dan psikologis. Mereka juga meninggalkan tahapan perkembangan pada masa kanak-kanak dan mengalami perubahan-perubahan yang baru untuk menghadapi perkembangan pada masa dewasa. Pada masa ini juga, seorang remaja berpotensi melakukan hal negatif, seperti masalah seks, obat-obatan terlarang pada anak usia remaja.
Terkait permasalahn tersebut, BNN Kota Tual melibatkan Jaqualine J. Salawaney, S.Psi, M.Psi selaku psikolog, untuk memberikan penjelasan terkait perkembangan remaja. Wanita yang kesehariannya bekerja sebagai Kepala Seksi Pemberdayaan Perempuan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Perempuan, serta Perlindungan Anak (DPMDPPA) Kabupaten Maluku Tenggara ini, memaparkan materi kepada 10 anak terpilih di Program “Dialog Interaktif Remaja Sebagai Upaya Pembentukan Remaja Teman Sebaya Anti Narkoba”. Kegiatan berlangsung cukup santai dan nyaman di Forganza Café – Kab. Malra, hari Jum’at 27 Agustus 2021 lalu.
Pahami : Kak Jaqualine meminta untuk remaja memahami perkembangan yang terjadi pada diri mereka.
10 anak ini yang akan ditangangi oleh Kak Jaqualine, sapaan akrabnya. Diharapkan mereka dapat membangun komunikasi serta memberikan edukasi kepada teman sebayanya. Serta mereka dapat berkontribusi dengan melakukan penanganan diri terhadap dinamika perkembangan remaja, seperti masa pubertas, pencarian jati diri, pengambilan keputusan, dan dapat mencegah dari penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas.
Kegiatan berjalan dengan lancar, terlihat dari antusias peserta dalam menyimak penyajian materi tersebut. Ada beberapa peserta yang memberikan pertanyaan terkait pergaulan bebas dan cara berpakaian pada masa modern/gaya hidup saat ini. Terkait pertanyaan tersebut, narasumber memberikan pemahaman bahwa pergaulan bebas berawal dari kurang perhatian orang tua kepada anak, rasa ingin tahu, tontonan yang tidak mendidik dan salah pergaulan. Hal tersebut memicu remaja bisa mengubah gaya hidup dan berdampak pada cara berpakaian yang tidak sesuai dengan kaidah agama. Pengaruh tersebut tentunya memberikan dampak yang membentuk karakter remaja dan masa depan mereka kelak.
Lincah : Games kali ini lebih mengutamakan kelincahan dam ketangkasan dari remaja.
Selanjutnya kegiatan ditutup dengan melibatkan 10 peserta untuk melakukan permainan “Polisi dan Pencuri” yang bertujuan membentuk kreatifitas, kelincahan, ketangkasan & kekompakan. Permainan seperti ini dilakukan untuk mencairkan suasana serta mengasah softskill remaja. Sehingga kedepannya, mereka tidak canggung untuk bisa berkarya, menggembangkan hobby dan bersosialisasi dengan teman sebaya serta membentuk suatu komunitas yang bertujuan membangun lingkungannya hingga bangsa maupun negara. (mel&oya/rez)
