
Dalam penangangan masalah laten penyalahgunaan narkoba, peran orang tua memiliki andil besar dalam pengentasannya. Para orang tua diharapkan mampu menjadi guider yang baik bagi anak-anaknya. Pencegahan bisa dilakukan dengan cara, orang tua harus lihai dan kreatif dalam mengenalkan bahaya narkoba sejak dini agar anak mengetahui bahaya zat adiktif.
Beberapa tahun terakhir, penelitian penyalahgunaan narkoba menyebutkan pelajar rentan menjadi target sasaran dari bandar. Berbagai modus peredaran sudah variatif dan tricky untuk mengelabui anak-anak dan remaja menyalahgunaan narkoba. Bersumber dari penelitian Badan Narkotika Nasional, terdapat peningkatan penggunaan narkoba di kalangan remaja menjadi 24-28% pada tahun 2019, dari 20% di tahun 2018.
Ketergantungan anak dan remaja pada narkoba akan menjurus hingga dewasa. Penyalahgunaan yang marak dilakukan oleh anak dan remaja adalah bahan adiktif, yang notabene tidak diatur oleh undang-undang. Tidak untuk disepelekan, ketergantungan pada bahan adiktif akan mengantarkan mereka menyalahgunakan narkotika dan psikotropika ketika mereka dewasa.
Kebersinggungan anak dan remaja pada penyalahgunaan narkoba, berawal dari alasan coba-coba. Mereka mengenal dari teman sebayanya yang sama-sama belum mengenal bahaya penyalahgunaan narkoba. Perlu, peran orang tua untuk menemani dan mengarahkan anak mereka untuk mengenal bahaya penyelahgunaan narkoba.
Mengutip uraian lengkap dari kidshealth.org yang sudah dialihbahasakan oleh Abdul Hadi dan diredaksikan di tirto.id , membahas tentang Cara Kenalkan Bahaya Narkoba Kepada Anak Sejak Dini. Cara pengenalannya dibahas berdasarkan umur anak yang tentu saja disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak.
- Anak-anak Usia TK – 7 Tahun
Anak dengan rentan umur ini adalah anak yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, dan biasa dikenal dengan golden age. Anak dapat memahami bahaya penyalahgunaan narkoba dengan cara pengenalan singkat mengenai obat yang baik dan buruk, dengan menggunakan contoh obat dari dokter.
Orang tua dapat mendiskusikan dan melibatkan percakapan anak dengan pilihan baik atau buruk, serta gunakan atau hindari jenis-jenis narkoba yang lekat di keseharian, seperti obat resep dokter, iklan rokok, atau iklan layanan masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Perhatikan penggunaan bahasa serta pilih bahasa yang persuasif dan mudah dimengerti. Ketika anak sudah mampu memahami, jelaskan secara konkrit dan spesifik akibat dari penyalahgunaan narkoba. Bubuhkan kata “penyalahgunaan” pada setiap penjelasan, agar anak dapat merekam bahwa narkoba tidak untuk disalahgunakan. Setiap penggunaannya ada ketentuan dan resepnya, salah penggunaannya akan bersifat destruktif dan menggagalkan masa depan atau mimpi anak itu sendiri.
- Anak-anak Usia 8 – 12 Tahun
Beranjaknya umur meningkat pula daya pemahaman anak. Pada fase ini, tanyakan pendapat anak mengenai narkotika, psikotropika dan bahan adiktif. Jangan hakimi pendapat anak, namun arahkan anak untuk memahami hal yang benar dan dampak negatif yang ditimbulkan jika menyalahgunakan narkoba.
Orang tua harus bersedia mendengarkan dan memperhatikan, karena di fase ini anak akan semakin speak up dan shout out louder than yesterday. Terkadang pembicaraan yang tidak masuk akal dan berlebihan sering diutarakan, namun ini adalah fase penting untuk mendapatkan kepercayaan anak. Dengan menanyakan, mendengarkan dan memperhatikannya dengan baik, anak akan merasa bergantung dan percaya kepada orang tua.
Orang tua harus menunjukkan keseriusan dalam berdiskusi, hargai usaha anak untuk memikirkan topiknya dan mencoba menyampaikan pendapatnya yang acapkali tidak masuk akal dan runut. Tunjukkan kepada mereka, bahwa orang tua terbuka untuk membahas hal sensitif yang ada di benaknya, baik topik narkoba atau sex education. Orang tua harus menjadi rujukan pertama bagi anak di saat mereka merasa kebingungan dan butuh teman diskusi.
Tercatat sekitar 7 dari 10 penyalahguna narkoba di Mataram – Nusa Tenggara Timur, menjadi penyalahguna narkoba sejak umur 10 tahun. Mereka mengaku coba-coba dan ikut ajakan teman. Bisa jadi mereka adalah korban dari ketidakpedulian orang tuanya.
- Remaja usia 13 – 17 Tahun
Beranjak ke fase remaja, kecenderungannya mereka akan lebih tertutup untuk urusan dunianya. Sebagian dari mereka akan lebih nyaman dengan teman sekolahnya, sebayanya atau sepermainannya untuk bercerita. Tapi tidak semua, sebagian lainnya masih tetap terbuka dan nyaman untuk bercerita dan menumpahkan keluh kesah kepada orang tuanya.
Manfaatkan keterbukaan mereka untuk menjelajahi dunianya dan mengerti pendapatnya dari perspektif mereka. Hindari penghakiman, menyalahkan dan juga menginterupsi ketika mereka bercerita. Jadilah sama “tinggi” untuk mendengarkan dan memahami mereka. Hal ini, juga saran bagi orang tua yang belum mendapat atensi dari anaknya.
Mulai dengan menanyakan pendapat mereka, dudukkanlah mereka dan ajak diskusi dengan baik, apa yang terbaik untuknya. Orang tua bisa membahas kasus-kasus penyalahgunaan narkoba di televisi dan memancing mereka dengan efek jeratan hukumnya, dan mintai pendapat mereka.
Orang tua juga perlu mengenal teman dekat anak. Orang tua harus menjaga komunikasi yang baik dengan teman anaknya begitu pun juga orang tuanya. Memupuk komitmen antar orang tua dan anak juga bentuk preventif utama dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba pada anak.
Orang tua harus memberikan kepercayaan kepada anak. Kepercayaan orang tua akan mengembangkan dan menumbuhkan kepercayaan diri dari anak. Sehingga mereka akan berfikir bahwa apa yang dilakukannya akan berdampak, dan mereka bertanggungjawab untuk menjaga langkahnya begitu juga kepercayaan orang tua kepadanya.
Penulis :
Reza Bakhtiar, S.I.Kom – Penyuluh Narkoba BNN Kota Tual
Disunting dari :
Abdul Hadi. (2020, 07 Februari). Cara Kenalkan Bahaya narkoba Kepada Anak Sejak Dini.. Diperoleh 02 Juni 2020 dari : https://tirto.id/cara-kenalkan-bahaya-narkoba-kepada-anak-sejak-dini-exvk