Permasalahan penyalahgunaan narkoba setiap tahunnya tidak pernah habis diperbincangkan publik, baik media cetak maupun media elektronik. Narkoba telah menjadi masalah serius bagi bangsa ini, barang haram tersebut tanpa pandang bulu menggerogoti siapa saja termasuk anak-anak dan kaum remaja. Akhirnya generasi muda terjerat narkoba, tentu saja disebabkan oleh banyak faktor seperti depresi pekerjaan, masalah keluarga atau orang tua, lingkungan tempat tinggal dan pengaruh teman sebaya.
Khusus kalangan remaja, mereka terjerat narkoba karena faktor coba-coba, lingkungan yang buruk serta pengaruh media film dan televisi. Melihat permasalahan tersebut, BNN Kota Tual menjalankan “Rapat Koordinasi Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba” yang dilaksanakan pada tanggal 16 juli 2021 bertempat di balai Desa Lebetawi, dengan jumlah peserta 10 perwakilan dari masing-masing keluarga.
Keluarga : Pentingnya peranan keluarga dalam penanggulangan narkoba menjadi kunci dari kegiatan ini.
Rapat Koordinasi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba merupakan kegiatan pembuka rangkaian dari Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba. Rangkaian Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba merupakan program unggulan pemerintah dan dijadikan Program Prioritas Nasional. Hal ini dikarenakan tingkat permasalahan narkoba yang menjadi concern pemerintah dan bersifat bahaya, sedangkan keluarga dianggap memiliki peranan penting untuk menjaga generasi bangsa dan stabilitas negara. Rakor Ketahanan Keluarga Anti Narkoba digunakan untuk pemantapan dari giat Fasilitasi Pelaksanaan Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba, yang direncanakan dilaksanakan di awal Agustus mendatang.
Desa Lebetawi yang biasa disebut sebagai “Desa Nelayan” dan memiliki mata pencarian utama sebagai nelayan dan di daerah pesisir mendapatkan perhatian lebih. Pada tahun lalu, Desa Lebetawi dinyatakan sebagai percontohan Desa Bersinar atau Bersih Narkoba 2020. Desa Lebetawi dibekali sebagai desa yang tanggap akan upaya P4GN. Selanjutnya Desa Lebetawi berupaya secara mandiri untuk menjalankan upaya P4GN di lingkup desa dengan semangat meningkatkan ketahanan keluarga anti narkoba berbasis sumber daya pembangunan desa. Maka dari itu sebagai wujud keberlanjutan program tahun 2020, Desa Lebetawi dirujuk sebagai lokasi pelaksanaan rangkaian Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba.
Pada kesempatan kali ini, Reza Bahktiar, S.I.Kom (Penyuluh Narkoba Ahli Pertama) menyampaikan beberapa poin penting bagi peserta. Lelaki yang biasa dipanggil Reza ini menyampaikan bahwa ketahanan keluarga anti narkoba merupakan kemampuan keluarga untuk meningatkan daya tangkal dari ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Peningkatan daya tangkal keluarga diikuti dengan memperhatikan dimensi ketahanan keluarga anti narkoba, antara lain sistem keyakinan (beliefs system), proses organisasi (organizational process), dan proses komunikasi (communication / problem solving proceses).
…ketahanan keluarga anti narkoba merupakan kemampuan keluarga untuk meningatkan daya tangkal dari ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama sekaligus utama dalam memberi pembinaan tumbuh kembang, menanamkan nilai-nilai moral, pembentukan kepribadian, tempat untuk meneladani sikap dan perilaku yang akan membentuk kepribadinnya”, ujar bapak Efrat Ohoirat, S.Sos (Penyuluh KB) di sela-sela kegiatan dimaksud.
Kegiatan ini didukung langsung oleh Pemerintah Desa Lebetawi, jajaran perangkat desa turut menghadiri Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba. “Kami selaku perwakilan pemerintah Desa Lebetawi mengucapkan terima kasih kepada BNN Kota Tual dan instansi terkait yang telah konsisten memperhatikan masyarakat Desa Lebetawi dengan membantu meningkatkan kualitas ketahanan masyarakat, utamanya dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Dan, kami akan turut mendukung dan membantu pelaksanaan giat secara optimal,” ungkap Sekretaris Desa Lebetawi sebagai bentuk dukungan atas pelaksanaan giat Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba.
Tidak lupa kegiatan ini, berjalan dengan lancar dan tetap mematuhi protokol kesehatan pada masa pandemic covid-19. Pelaksanaan dengan memperhatikan jarak, menyemprotkan hand sanitizer, menggunakan masker dan mengecek suhu tubuh. (melfy/rez)
